Menikmati suasana Alun Alun kidul Jogja

Pasti nama alun-Alun kidul yang sering di sebut Alkid bukan hal yang asing lagi bagi warga yogyakarta bahkan para wisatawan dari luar kota, domestic maupun luar negeri.

Semalam saya menghabiskan waktu santai malam saya untuk sekedar bersantai atau istilahnya ‘’nongkrong” di Alkid. Menyantap “Tempura” sejenis makanan ringan yang dijajakan hampir di sekeliling Alun alun merupakan salah satu kebiasaan saya disini. Memang bukan tempura asli jepang tapi ya lumayan miriplah. Menikmatinya lebih pas bila ditemani semangkuk wedang ronde atau kalo bagi yang kurang suka ada penjual softdrink juga.

Sebenarnya Alkid sendiri tidak jauh dari kebanyakan alun alun yang ada, namun ada yang membuatnya begitu khas dengan adanya 2 pohon beringin besar yang terletak tepat ditengah Alkid itu sendiri. Hemm malam ini lumayan ramai pengunjungnya. Saya tidak melewatkan begitu saja tentunya. Saya mulai berkeliling menikmati pemandangan yang khas ini, mata saya tertuju pada para penjual mainan, saya kurang tau apa nama mainan itu tapi cukup menarik mata saya, mainan yang mirip seperti katapel ini dibuat dari bamboo yang dan karet gelang. Sedangkan untuk pelurunya berasal dari bamboo yang di raut tipis dan di rekatkan pada kertas kado sehingga menyerupai bulu ayam yang juga dilengkapi lampu yang tenaganya menggunakan baterei jam. Simple memang tapi menarik dan kreatif menurut saya. saya harus membayar 5000 perak untuk mendapatkan mainan ini. Melengkapi koleksi mainan saya, saya membeli sebuah bando devil yang biasanya cukup mahal di pertokoan hanya dengan 10ribu saja.

Wah setelah lelah bermain di salah satu sudut alun alun saya melihat becak-becak mini yang dipajang. Ternyata usut punya usut itu becak disewakan. Dengan cukup 10 ribu rupiah anda bisa mengayuh becak di sekeliling alun-alun sepuasnya selama 30 menit. Cukup melelahkan lho.. setelah cukup puas akhirnya kami pulang dan yang pasti kami tidak akan menolak jika besok besok lagi ada kesempatan kesana lagi.